MengenalApa Itu Landing Page; 30. Struktur Landingpage-Salespage Toko Online; Panduan Membuat Membership dan Halaman Akses Produk; 39. Pengaturan Kupon Diskon; 40. Tutorial Pengaturan Social Proof Notification; Manjakan Reseller dengan Berbagai Kemudahan; 67. Buatkan Landing Page Atas Nama Reseller Anda; 68. Berikan Hadiah atau Reward;
Apa itu reseller dan bagaimana posisinya dalam bisnis perdagangan? Kita tahu bahwa tidak semua produsen bisa menjual sendiri produknya. Oleh karena itu, terciptalah rantai distribusi produk dari tempat produksi hingga ke tangan konsumen. Di tengah rantai itu, reseller juga ikut berperan dalam menyampaikan produk ke tangan konsumen. Menjadi seorang reseller cocok bagi orang-orang yang memiliki dorongan untuk memulai bisnis, tetapi tidak memiliki kreativitas atau waktu luang untuk membuat produk sendiri. Meski demikian, reseller tetap harus mengalokasikan waktunya untuk pembuatan toko, entah toko fisik ataupun online. Selain itu, butuh waktu juga untuk melakukan promosi toko dan transaksi dengan pembeli. Yang terpenting, butuh waktu pula untuk menemukan pemasok produk. Baca Juga 11 Karakteristik Pengusaha yang Harus Kamu Miliki Apa Itu Reseller? Foto Apa itu reseller? ia adalah orang yang membeli barang untuk dijual kembali dan mendapat untung. Konsepnya sama seperti pengecer atau pedagang retail, karena mereka juga membeli produk dalam jumlah besar kepada produsen. Reseller mungkin hanya akan menaikkan harga produk yang ia jual ulang. Namun, reseller bisa juga menggabungkannya dengan produk lain atau melakukan pengemasan ulang. Biasanya reseller terdaftar dalam struktur bisnis produsen. Bisa juga reseller adalah pihak individu yang melakukan kegiatan jual beli untuk mendapat keuntungan pada setiap transaksi. Reseller bisa membeli langsung produk dari produsen atau membelinya dari pedagang grosir. Harga jual reseller biasanya tidak jauh dari harga eceran tertinggi HET yang sudah ditentukan oleh produsen. Beberapa produsen biasanya membuat program reseller agar produknya dapat tersebar lebih luas. Kadang ada persyaratan tertentu yang ditetapkan, semisal wilayah yang berbeda antara satu reseller dan reseller lain. Bisa juga penetapan rabat tinggi untuk pembelian dalam jumlah banyak. Reseller tidak harus menjual produk apa pun. Banyak pula reseller yang menetapkan spesialisasi penjualan kategori produk tertentu. Baca Juga 8 Strategi Pemasaran Produk untuk Meningkatkan Penjualan Keuntungan dan Kekurangan Reseller Setelah tahu apa itu reseller, kini kamu perlu tahu keuntungan dan kekurangan menjadi reseller. Sama seperti kegiatan bisnis lainnya, ada untung dan ruginya menjadi reseller. Kamu hanya perlu menimbang seberapa besar keuntungannya dan apakah kamu dapat mengatasi kekurangannya. Setelah itu, kamu bisa menentukan akan menjadi reseller atau tidak. Keuntungan Menjadi Reseller Foto Berikut ini sejumlah keuntungan menjadi reseller 1. Menghemat Biaya Tidak seperti distributor atau pemasok yang membutuhkan margin tinggi, menjadi reseller memungkinkanmu untuk menetapkan harga. Kamu dapat memilih produk yang cocok untuk bisnismu dan membelinya dengan harga wajar. Lalu, kamu menjualnya dengan harga yang ditetapkan sendiri. Namun, memang terdapat beberapa produsen tertentu yang memberlakukan ketentuan HET. 2. Menghemat Waktu Kamu tidak memerlukan banyak komitmen waktu karena tak perlu melakukan proses produksi. Yang perlu kamu perhatikan hanyalah memastikan stok barang yang kamu jual ulang masih cukup untuk dijajakan. 3. Tidak Perlu Punya Banyak Stok Kamu hanya perlu punya stok secukupnya, sesuai perkiraan pemesanan yang masuk setiap minggu atau bulan. Jika sudah mau habis, tinggal membelinya kembali kepada produsen atau pemasok. Bahkan, kamu bisa saja berjualan tanpa stok. Hal ini jika kamu menggunakan jasa dropship. Pesanan masuk di tokomu dan barang akan dikirim langsung dari gudang penyedia jasa. 4. Ekspansi Cepat dan Mudah Jika kamu menjadi reseller, varian produk yang kamu jual bisa tak terbatas. Pembeli pun punya banyak pilihan ketika berbelanja di tokomu. Dengan demikian, kamu bisa dengan mudah memperluas segmentasi pasar karena banyaknya pilihan produk di dalam tokomu. Keuntungan menjadi reseller mungkin sangat menggiurkan. Namun, kamu juga harus mempertimbangkan kekurangan menjadi seorang reseller. Baca Juga 5 Strategi Pemasaran Jasa untuk Tawarkan Service Business Kekurangan Menjadi Reseller Foto SIRCLO Photo Stock Berikut ini sejumlah kekurangan menjadi reseller 1. Kamu Tidak Bisa Mengontrol Stok Ada kalanya produsen atau pemasok kehabisan stok, sedangkan tokomu sudah dibanjiri permintaan. Sebagai reseller, kamu pun hanya bisa menginformasikan bahwa stok produk habis. Kamu tidak punya kuasa untuk menambah stok. Hal paling maksimal yang bisa kamu lakukan adalah memberi tahu produsen atau pemasokmu bahwa permintaan produk tersebut sedang tinggi di pasaran. 2. Keuntungan Kecil Hal ini karena adanya HET. Jika kamu menjual produk di atas harga HET, kemungkinan tidak banyak pelanggan yang akan bertransaksi di tokomu. Pelanggan cenderung berbelanja di tempat lain yang menawarkan harga kompetitif. Selain itu, ketika kamu membeli produk dari pemasok atau pedagang grosir, harga yang kamu dapat sudah lebih tinggi ketimbang harga dari produsen. Jika mau memperbesar margin profit, kamu pun digiring untuk membeli dalam jumlah besar. 3. Banyak Pesaing Ada banyak yang menjadi reseller, tidak hanya kamu. Kamu pun harus bersaing dalam soal harga dengan para reseller lain. Kembali lagi ke persoalan siapa yang menjadi pemasokmu agar kamu mendapatkan harga murah dan mendapat margin profit yang besar. Selain itu, kamu juga perlu bijak dalam menentukan harga. 4. Kualitas Barang Tidak Selalu Baik Meski produsen sudah melakukan quality control QC terhadap produknya, terkadang masih ada saja produk rusak. Misalnya, rusak akibat pengiriman oleh distributor. Kamu pun tidak bisa mengontrol kualitas barang yang kamu terima karena kamu bukan produsennya. Hal terbaik yang bisa kamu lakukan adalah melayangkan komplain terhadap pemasokmu. Baca Juga 6 Contoh Promosi Produk untuk Memikat Calon Pembeli Cara Kerja dan Contoh Reseller Foto Cara kerja reseller cukup sederhana. Kamu hanya perlu mencari produsen atau pemasok barang. Lakukan negosiasi tentang bagaimana cara kamu mendapatkan produk dan berapa rabat yang akan kamu peroleh dari pembelian produk. Terkadang, ada produsen atau distributor tertentu yang sudah memiliki program reseller. Kamu bisa pelajari syarat dan ketentuan untuk mengikuti program tersebut. Dengan demikian, kamu sudah menjadi reseller. Namun ada berbagai jenis reseller. Berikut ini sejumlah contoh reseller yang bisa kamu pilih untuk menjalankan bisnismu 1. Retail Arbitrage Menjadi seorang retail arbitrage, berarti kamu membeli produk dari toko retail di sekitar lokasimu, lalu menjualnya kembali melalui e-commerce. Hal yang perlu kamu lakukan hanyalah meriset berbagai produk di toko retail yang ada di daerahmu. Kemudian kamu dapat memilih produk apa yang kira-kira akan laku dijual secara online. Akan lebih baik jika produk yang kamu jual adalah produk khas daerah yang tidak dijual di daerah lain. Pesaingnya cenderung minim. Contohnya banyak kamu temukan di marketplace. Ada yang menjual makanan khas daerah dengan berbagai merek. Bahkan ada yang menjual produk kebutuhan sehari-hari yang biasa kita temukan di toserba. 2. Label Privat Tujuan dari reseller tipe ini adalah mencari produk langsung dari pabrikan atau produsen. Kemudian, kamu mencantumkan labelmu kemudian mengemasnya ulang dengan kemasanmu. Salah satu contohnya yaitu penjual natural oil untuk perawatan kulit. Reseller membeli dalam jumlah literan kepada produsen, kemudian mengemasnya ulang dalam botol-botol kecil dan mencantumkan label sendiri pada produk tersebut. Baca Juga Kenalan Dulu dengan Brand Awareness dan cek Manfaatnya! 3. Dropship Dropship dilakukan sepenuhnya secara online. Kamu tidak perlu menyetok barang, karena produsen atau jasa penyedia dropship akan mengirimnya langsung ke alamat pembeli. Kamu hanya perlu membuka toko online, menyediakan displai produk, kemudian menerima pesanan dari pelanggan. 4. Grosir Menjadi reseller yang satu ini harus punya cukup modal. Kamu membeli produk langsung ke produsen dan manufaktur dalam jumlah besar. Kemudian kamu menjualnya ulang melalui platform marketplace atau situs toko online buatanmu sendiri. Demikian penjelasan mengenai apa itu reseller. Semoga informasinya bermanfaat!

Berikutadalah beberapa perbedaan dropship dan reseller. 1. Cara Kerja Reseller dan Dropship. Reseller. -> Membeli barang dari distributor. -> Barang dikirim ke tempat kita (rumah/gudang) -> Melakukan promosi offline/online. -> Jika ada pembeli, barang langsung dikirim dari tempat kita. Dropship.

Apa itu reseller dan bagaimana posisinya dalam bisnis perdagangan? Kita tahu bahwa tidak semua produsen bisa menjual sendiri produknya. Oleh karena itu, terciptalah rantai distribusi produk dari tempat produksi hingga ke tangan konsumen. Di tengah rantai itu, reseller juga ikut berperan dalam menyampaikan produk ke tangan konsumen. Menjadi seorang reseller cocok bagi orang-orang yang memiliki dorongan untuk memulai bisnis, tetapi tidak memiliki kreativitas atau waktu luang untuk membuat produk sendiri. Meski demikian, reseller tetap harus mengalokasikan waktunya untuk pembuatan toko, entah toko fisik ataupun online. Selain itu, butuh waktu juga untuk melakukan promosi toko dan transaksi dengan pembeli. Yang terpenting, butuh waktu pula untuk menemukan pemasok produk. Baca juga Pahami Apa Itu Soft Selling agar Jualanmu Lebih Persuasif Foto Apa itu reseller? ia adalah orang yang membeli barang untuk dijual kembali dan mendapat untung. Konsepnya sama seperti pengecer atau pedagang retail, karena mereka juga membeli produk dalam jumlah besar kepada produsen. Reseller mungkin hanya akan menaikkan harga produk yang ia jual ulang. Namun, reseller bisa juga menggabungkannya dengan produk lain atau melakukan pengemasan ulang. Biasanya reseller terdaftar dalam struktur bisnis produsen. Bisa juga reseller adalah pihak individu yang melakukan kegiatan jual beli untuk mendapat keuntungan pada setiap transaksi. Reseller bisa membeli langsung produk dari produsen atau membelinya dari pedagang grosir. Harga jual reseller biasanya tidak jauh dari harga eceran tertinggi HET yang sudah ditentukan oleh produsen. Beberapa produsen biasanya membuat program reseller agar produknya dapat tersebar lebih luas. Kadang ada persyaratan tertentu yang ditetapkan, semisal wilayah yang berbeda antara satu reseller dan reseller lain. Bisa juga penetapan rabat tinggi untuk pembelian dalam jumlah banyak. Reseller tidak harus menjual produk apa pun. Banyak pula reseller yang menetapkan spesialisasi penjualan kategori produk tertentu. Baca juga Keuntungan Menggunakan Aplikasi WhatsApp Business Keuntungan dan Kekurangan Menjadi Reseller Setelah tahu apa itu reseller, kini kamu perlu tahu keuntungan dan kekurangan menjadi reseller. Sama seperti kegiatan bisnis lainnya, ada untung dan ruginya menjadi reseller. Kamu hanya perlu menimbang seberapa besar keuntungannya dan apakah kamu dapat mengatasi kekurangannya. Setelah itu, kamu bisa menentukan akan menjadi reseller atau tidak. Berikut ini sejumlah keuntungan menjadi reseller 1. Menghemat Biaya Tidak seperti distributor atau pemasok yang membutuhkan margin tinggi, menjadi reseller memungkinkanmu untuk menetapkan harga. Kamu dapat memilih produk yang cocok untuk bisnismu dan membelinya dengan harga wajar. Lalu, kamu menjualnya dengan harga yang ditetapkan sendiri. Namun, memang terdapat beberapa produsen tertentu yang memberlakukan ketentuan HET. 2. Menghemat Waktu Kamu tidak memerlukan banyak komitmen waktu karena tak perlu melakukan proses produksi. Yang perlu kamu perhatikan hanyalah memastikan stok barang yang kamu jual ulang masih cukup untuk dijajakan. 3. Tidak Perlu Punya Banyak Stok Kamu hanya perlu punya stok secukupnya, sesuai perkiraan pemesanan yang masuk setiap minggu atau bulan. Jika sudah mau habis, tinggal membelinya kembali kepada produsen atau pemasok. Bahkan, kamu bisa saja berjualan tanpa stok. Hal ini jika kamu menggunakan jasa dropship. Pesanan masuk di tokomu dan barang akan dikirim langsung dari gudang penyedia jasa. 4. Ekspansi Cepat dan Mudah Jika kamu menjadi reseller, varian produk yang kamu jual bisa tak terbatas. Pembeli pun punya banyak pilihan ketika berbelanja di tokomu. Dengan demikian, kamu bisa dengan mudah memperluas segmentasi pasar karena banyaknya pilihan produk di dalam tokomu. Baca juga Melihat Masa Depan Chat Commerce yang Cerah Keuntungan menjadi reseller mungkin sangat menggiurkan. Namun, kamu juga harus mempertimbangkan kekurangan menjadi seorang reseller. Berikut ini sejumlah kekurangan menjadi reseller 1. Kamu Tidak Bisa Mengontrol Stok Ada kalanya produsen atau pemasok kehabisan stok, sedangkan tokomu sudah dibanjiri permintaan. Sebagai reseller, kamu pun hanya bisa menginformasikan bahwa stok produk habis. Kamu tidak punya kuasa untuk menambah stok. Hal paling maksimal yang bisa kamu lakukan adalah memberi tahu produsen atau pemasokmu bahwa permintaan produk tersebut sedang tinggi di pasaran. 2. Keuntungan Kecil Hal ini karena adanya HET. Jika kamu menjual produk di atas harga HET, kemungkinan tidak banyak pelanggan yang akan bertransaksi di tokomu. Pelanggan cenderung berbelanja di tempat lain yang menawarkan harga kompetitif. Selain itu, ketika kamu membeli produk dari pemasok atau pedagang grosir, harga yang kamu dapat sudah lebih tinggi ketimbang harga dari produsen. Jika mau memperbesar margin profit, kamu pun digiring untuk membeli dalam jumlah besar. 3. Banyak Pesaing Ada banyak yang menjadi reseller, tidak hanya kamu. Kamu pun harus bersaing dalam soal harga dengan para reseller lain. Kembali lagi ke persoalan siapa yang menjadi pemasokmu agar kamu mendapatkan harga murah dan mendapat margin profit yang besar. Selain itu, kamu juga perlu bijak dalam menentukan harga. 4. Kualitas Barang Tidak Selalu Baik Meski produsen sudah melakukan quality control QC terhadap produknya, terkadang masih ada saja produk rusak. Misalnya, rusak akibat pengiriman oleh distributor. Kamu pun tidak bisa mengontrol kualitas barang yang kamu terima karena kamu bukan produsennya. Hal terbaik yang bisa kamu lakukan adalah melayangkan komplain terhadap pemasokmu. Baca juga Menggunakan Brand Ambassador untuk Bisnis, Apa Keuntungannya? Cara Kerja dan Contoh Reseller Cara kerja reseller cukup sederhana. Kamu hanya perlu mencari produsen atau pemasok barang. Lakukan negosiasi tentang bagaimana cara kamu mendapatkan produk dan berapa rabat yang akan kamu peroleh dari pembelian produk. Terkadang, ada produsen atau distributor tertentu yang sudah memiliki program reseller. Kamu bisa pelajari syarat dan ketentuan untuk mengikuti program tersebut. Dengan demikian, kamu sudah menjadi reseller. Namun ada berbagai jenis reseller. Berikut ini sejumlah contoh reseller yang bisa kamu pilih untuk menjalankan bisnismu 1. Retail Arbitrage Menjadi seorang retail arbitrage, berarti kamu membeli produk dari toko retail di sekitar lokasimu, lalu menjualnya kembali melalui e-commerce. Hal yang perlu kamu lakukan hanyalah meriset berbagai produk di toko retail yang ada di daerahmu. Kemudian kamu dapat memilih produk apa yang kira-kira akan laku dijual secara online. Akan lebih baik jika produk yang kamu jual adalah produk khas daerah yang tidak dijual di daerah lain. Pesaingnya cenderung minim. Contohnya banyak kamu temukan di marketplace. Ada yang menjual makanan khas daerah dengan berbagai merek. Bahkan ada yang menjual produk kebutuhan sehari-hari yang biasa kita temukan di toserba. 2. Label Privat Tujuan dari reseller tipe ini adalah mencari produk langsung dari pabrikan atau produsen. Kemudian, kamu mencantumkan labelmu kemudian mengemasnya ulang dengan kemasanmu. Salah satu contohnya yaitu penjual natural oil untuk perawatan kulit. Reseller membeli dalam jumlah literan kepada produsen, kemudian mengemasnya ulang dalam botol-botol kecil dan mencantumkan label sendiri pada produk tersebut. 3. Dropship Dropship dilakukan sepenuhnya secara online. Kamu tidak perlu menyetok barang, karena produsen atau jasa penyedia dropship akan mengirimnya langsung ke alamat pembeli. Kamu hanya perlu membuka toko online, menyediakan displai produk, kemudian menerima pesanan dari pelanggan. Baca juga Pahami Strategi Mobile Marketing Biar Iklanmu Anti-skip 4. Grosir Menjadi reseller yang satu ini harus punya cukup modal. Kamu membeli produk langsung ke produsen dan manufaktur dalam jumlah besar. Kemudian kamu menjualnya ulang melalui platform marketplace atau situs toko online buatanmu sendiri. Demikian penjelasan mengenai apa itu reseller. Semoga informasinya bermanfaat! Related posts
CARABERGABUNG MENJADI MEMBER, RESELLER ATAU AGEN ( Keterangan: Harga yang tertera di Toko Online Kami adalah harga normal, oleh karena itu untuk mendapatkan diskon, Bebas Menjual Dengan Media Apa Saja, Seperti Facebook, Twitter, Toko Offline, Toko Online dll.
Reseller adalah salah satu bisnis online yang fleksibel dan minim modal. Membedah istilahnya, reseller berasal dari bahasa Inggris. Re” artinya kembali, sedangkan “sell” adalah menjual. Berarti, reseller adalah orang yang menjual kembali produk dari supplier. Lalu, bagaimana cara kerja reseller, keuntungan, hingga tips menjadi reseller? Silakan simak artikel ini agar Anda makin memahami segala hal tentang pengertian reseller dan bahkan bisa menjalani profesi ini! Apa Itu Reseller dan Contohnya? Apa itu reseller? Reseller adalah orang yang membeli produk ataupun menyetok barang dari supplier, lalu menjual kembali produk tersebut untuk memperoleh keuntungan. Contoh reseller misalnya saat Anda membeli barang tertentu, seperti tas merek X, makanan ringan, baju dan sebagainya. Kemudian Anda menjual produk tersebut dengan harga yang lebih tinggi. Lalu, apa perbedaan reseller dengan dropship? Hasil penjualan reseller biasanya lebih besar daripada dropship. Karena, biasanya reseller bebas menentukan harga jual. Tidak seperti dropship yang lebih terbatas dan persaingannya agak tinggi. Cara Kerja Reseller Itu Seperti Apa? Cara kerja reseller yaitu menjual produk yang telah dibeli dari supplier. Jadi, pastikan Anda memilih produk yang berkualitas untuk mendapatkan kepercayaan calon pelanggan. Sebagai reseller, Anda bisa memasarkan produk secara online maupun offline. Secara online bisa dengan website toko online, bergabung ke marketplace, hingga berjualan di sosial media. Sedangkan offline melalui warung ataupun toko fisik. Secara singkat, ini dia 5+ cara kerja reseller 1. Riset dan cari supplier Reseller adalah wajib riset dan mencari supplier. Sebab, supplier adalah tempat reseller membeli produk untuk dijual kembali. Tanpa bekerjasama dengan supplier, bisnis reseller tidak bisa berjalan. Bahkan, akan lebih bagus jika seorang reseller memiliki beberapa supplier. Ini untuk berjaga-jaga jika satu supplier kehabisan stok, masih ada alternatif supplier yang bisa Anda hubungi. 2. Persiapkan modal untuk membeli produk dari supplier Selanjutnya, reseller harus mempersiapkan modal untuk membeli produk dari supplier. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan ada reseller yang menerapkan sistem pre-order untuk mencegah risiko rugi. 3. Memilih produk untuk dijual kembali Biasanya, reseller punya banyak jenis produk untuk dijual. Satu toko reseller bisa menjual berbagai barang seperti alat masak dan dapur, perlengkapan rumah tangga, hingga aksesoris rambut. Dengan menyediakan banyak produk, calon pelanggan bisa menemukan berbagai benda yang mereka butuhkan di toko reseller. 4. Miliki toko online ataupun offline untuk memasarkan produk Reseller harus memiliki toko online ataupun offline untuk memasarkan produk. Apalagi, persaingan reseller di luar sana cukup ketat. Sehingga, reseller harus pintar-pintar menyediakan berbagai platform jualan yang memudahkan pembelian. Tempat jualan bagi reseller bisa berupa website, Facebook, dan banyak lagi. 5. Mempromosikan produk secara online maupun offline Biasanya, reseller promosi produk melalui sosial media seperti Instagram, Facebook, TikTok, dsb. Selain itu, bisa juga dengan direct selling, word of mouth, ataupun cara lainnya. 6. Perhatikan kualitas layanan pelanggan Reseller harus membangun relasi yang baik dengan pelanggan agar kepercayaan dan loyalitas konsumen meningkat. Dengan kualitas layanan pelanggan yang bagus, reputasi branding reseller akan lebih kuat daripada kompetitor. Yang mana, ini meningkatkan kemungkinan pelanggan membeli kembali ke toko Anda. Setelah memahami cara kerja reseller, pasti Anda penasaran dengan seberapa besar keuntungan menjadi reseller. Silakan simak jawabannya di bawah ini! Keuntungan Menjadi Reseller Keuntungan menjadi reseller adalah tidak memerlukan banyak modal. Anda bisa mengatur sendiri besaran modal yang Anda butuhkan, sesuai jenis dan jumlah produk pilihan Anda. Jadi, pekerjaan ini cocok bagi Anda dengan modal terbatas. Lengkapnya, ini dia kelebihan menjadi reseller Modal kecil dan bisa diatur sendiri. Reseller bebas mengatur modal yang ingin dikeluarkan. Bahkan kalau ingin meminimalisir kerugian, reseller juga bisa memulai bisnis dengan menerapkan sistem pre-order PO. Bisa dijalankan siapapun. Entah Anda mahasiswa, karyawan, ibu rumah tangga, menjadi reseller tidak membutuhkan latar belakang tertentu. Fokus ke memasarkan produk. Karena tidak fokus dengan pengembangan produk, reseller cukup fokus ke mempromosikan produk. Baik lewat online atau offline. Menjadi usaha sampingan. Reseller bisa menjadi side hustle yang fleksibel dan bebas Anda jalankan dari mana saja. Memperoleh keuntungan. Anda bisa mendapat cuan dari hasil penjualan produk kembali. Itu dia beberapa keunggulan menjadi reseller. Tapi, tidak memungkiri bahwa ide bisnis ini punya risiko yang tidak terlalu menyenangkan. Apa sajakah itu? Mari kita lihat. Risiko Menjadi Reseller Kalau menjadi reseller, risikonya adalah penjualan produk tidak laku. Sehingga, hasil penjualan produk tidak maksimal dan bisa jadi malah rugi. Selain itu, ini dia beberapa kelemahan menjadi reseller Persaingan dengan kompetitor tinggi. Alasannya, banyak orang tertarik menjadi reseller. Keuntungan kecil. Dengan persaingan bisnis yang tinggi, reseller seringkali membanting harga produk untuk menarik minat calon pelanggan. Alhasil, keuntungan yang didapat reseller pun makin kecil. Potensi rugi besar. Jika produk yang reseller stok tidak habis terjual, tentu reseller akan berpotensi rugi. Memang, menjadi reseller itu ada kelebihan maupun kelemahannya. Meski begitu, keuntungan menjadi reseller jauh lebih banyak daripada risikonya, kok. Jadi, Anda tak usah takut untuk mencoba ide bisnis ini. Mari simak cara menjadi reseller. 9+ Cara Menjadi Reseller Apakah Anda tertarik menjadi reseller? Cara menjadi reseller adalah 1. Memilih Produk Sebisa mungkin, tentukan produk yang sedang banyak dicari. Temukan masalah yang sering ditemui dan hadirkan produk Anda sebagai solusi dari masalah tersebut. Tegaskan bahwa produk Anda layak untuk dibeli karena memiliki nilai manfaat yang besar. Lakukan riset produk untuk melihat minat pasar hingga potensi keuntungannya. Untuk melakukannya, Anda bisa memanfaatkan berbagai tools seperti Google Trend, Google Keyword Planner, ataupun survey mandiri. 2. Lakukan Riset Pasar Riset pasar bertujuan mengumpulkan hingga menganalisis data yang sudah Anda kumpulkan dari tahap sebelumnya. Tujuan riset pasar adalah untuk mengenali target pasar hingga persaingan dengan kompetitor di luar sana. Sehingga, reseller bisa mendapatkan unique selling point USP yang membuat bisnis reseller Anda unggul. 3. Cari Supplier yang Tepat Supplier memegang peran penting dalam cara menjadi reseller. Sebab, kualitas produk Anda bergantung pada supplier. Oleh sebab itu, carilah supplier yang aman, terpercaya, dan mudah diajak komunikasi. Sehingga, Anda tidak kerepotan meminta pertanggungjawaban supplier jika produk terkendala. 4. Pahami Informasi Produk Sebagai penjual, Anda harus menguasai produk lebih dari siapa pun. Cari informasi sebanyak-banyaknya mengenai produk dari supplier. Jika konsumen bertanya, Anda harus siap sedia memberikan informasi produk dengan sikap yang terbuka. Dengan menguasai informasi produk, Anda dapat menjelaskan deskripsi produk mulai dari fisik, kegunaan, dan meyakinkan konsumen mengapa mereka membutuhkan produk Anda. 5. Tentukan Platform Berjualan Sediakan platform berjualan agar calon pelanggan mudah membeli produk Anda. Tidak hanya satu, tapi usahakan punya beberapa platform. Dengan begitu, calon pelanggan bisa mengakses toko Anda dari mana saja. Agar lebih praktis, kami sarankan Anda membuat toko online, website e-commerce, dan bergabung ke marketplace. Dengan begitu, toko reseller Anda bisa melayani transaksi secara 24 jam, tapi tetap bisa Anda kelola dengan mudah.. 6. Tetapkan Harga Produk yang Menarik Ingat, harga jual produk cukup menentukan kesuksesan bisnis reseller Anda. Jangan memasang harga yang terlalu tinggi agar calon pelanggan tidak lari, tapi juga jangan terlalu rendah agar Anda tidak rugi. 7. Jalankan Sosial Media Marketing Yang namanya reseller, wajib menjalankan sosial media marketing. Sosial media marketing adalah strategi memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi. Melalui sosial media marketing, bisnis reseller Anda akan mendapat banyak manfaat. Mulai dari biaya promosi lebih hemat, brand awareness meningkat, jangkauan lebih luas ke target audiens, hingga menarik traffic ke website Anda. 8. Tingkatkan Pelayanan Konsumen Customer experience memegang peranan penting dalam bisnis reseller. Baik ketika berinteraksi dengan penjual, sampai saat menggunakan produk yang mereka beli. Faktanya, 9 dari 10 orang akan membaca ulasan dari pelanggan lain untuk tahu customer experience produk. Maka dari itu, pastikan Anda membangun relasi yang baik dengan konsumen. Respon pertanyaan mereka, tanggapi feedback yang positif maupun negatif, dan ajak mereka kembali berbelanja di toko Anda. 9. Perbanyak Pilihan Cara untuk Order Selain responsif terhadap pertanyaan setiap pelanggan, reseller juga harus memperhatikan variasi cara order. Hal ini karena konsumen memiliki karakteristiknya masing-masing. Selain order melalui website Anda, maksimalkan cara order produk dengan membuka toko online di beberapa marketplace yang sudah terpercaya. Cara ini memiliki kelebihan dan tantangannya tersendiri. Anda dapat leluasa menjual produk dengan mengunggahnya di akun toko online Anda. Baca Juga Sudah Punya Usaha di Marketplace? Lanjutkan dengan Website! Ini Alasannya.. 10. Lakukan Evaluasi Bisnis Saat bisnis reseller Anda berjalan, jangan lupa barengi dengan evaluasi penjualan bisnis secara berkala. Ukur apakah modal dan usaha yang Anda keluarkan sebanding dengan keuntungan yang Anda peroleh. Kalau Anda menggunakan berbagai tools digital marketing atau platform online, akan lebih mudah melakukan evaluasi. Misalnya, kalau memakai website, Anda bisa membaca data aktivitas website lewat Google Analytics. Ingin Sukses Menjadi Reseller? Mulai dari Sekarang! Reseller adalah salah satu cara mendapatkan uang yang relatif mudah dan cara kerjanya pun fleksibel. Siapapun bisa memulai bisnis reseller, mulai dari modal terkecil maupun sampai jutaan rupiah. Tapi perlu Anda ingat, karena menjadi reseller itu mudah, tantangan di luar sana pun makin banyak. Sebab, banyak orang berbondong-bondong menjadi reseller sehingga persaingan bisnisnya pun cukup ketat. Untuk mengakalinya, reseller adalah harus menyediakan berbagai kemudahan bagi calon pelanggan dalam berbelanja. Misalnya,menyediakan opsi belanja lewat website toko online. Dengan website, Anda dapat melakukan banyak hal seperti membuat katalog produk online, mengatur alur transaksi sendiri, hingga meningkatkan kredibilitas bisnis. Karena perannya yang penting, Anda tak boleh asal pilih hosting untuk website. Salah hosting, website berpotensi menemui banyak kendala seperti rawan di-hack, akses lambat, gampang down, dan banyak lagi. Eitss… jangan panik dulu. Untungnya, Niagahoster menyediakan hosting WordPress terbaik yang cocok untuk bisnis reseller. Dengan layanan WordPress Hosting dari Niagahoster, bisnis reseller Anda lebih mudah dijalankan dan promosinya lebih maksimal. Sebab, hosting ini mampu Menampung puluhan ribu pengunjung per bulan tanpa bikin website down Optimasi SEO lebih mudah dengan plugin pilihan yang terinstal otomatis Selalu menggunakan versi WordPress terbaru tanpa perlu update manual Aman dari berbagai serangan malware dengan perlindungan berlapis Semua keuntungan di atas hanya bisa Anda dapatkan lewat layanan hosting Niagahoster. Dengan hosting Niagahoster, transaksi melalui website Anda akan selalu lancar dan Anda pun bisa fokus mengurus promosi bisnis, alih-alih teknis website. Tunggu apa lagi? Yuk dapatkan WordPress Hosting Anda sekarang!
Tidakhanya itu saja, dengan teknik pengurutan ini mereka terkenal mempunyai ukuran panjang penis diatas rata-rata pria yang ada di dunia, yaitu dengan panjang 17 s/d 22 cm, sementara rata-rata pria di negara lain hanya 12 s/d 15 cm saja. Anda hanya perlu meniru saja apa yang sudah dilakukan oleh Orang Barat dalam hal mendapatkan penis
Pernah mendengar istilah reseller? Yap, seiring menjamurnya sistem perdagangan via online, istilah reseller kerap mampir di telinga kita. Apa sih reseller itu? Apa bedanya reseller dengan dropship? Bagaimana cara menjadi reseller? Apa yang harus dipersiapkan sebelum menjadi reseller? Pertanyaan-pertanyaan ini sering muncul di masyarakat. Agar tidak bingung lagi mengenai reseller, yuk kita bahas lebih detail mengenai hal ini. Mengenal arti reseller Reseller merupakan metode penjualan online dengan ketentuan menjual kembali barang dari supplier dengan cara menyetok barang. Dengan kata lain, reseller akan mencari dan membeli barang dari grosir atau distributor yang bisa mengirim produk untuknya, kemudian menyetoknya, dan menjualnya dengan harga yang lebih tinggi dari harga beli untuk mendapatkan keuntungan. Ada juga pengertian lain yang menyebutkan, reseller merupakan orang yang membeli produk dari supplier dengan harga yang lebih murah. Tujuannya untuk dijual kembali dengan harga tertentu, sehingga akan mendapat keuntungan. Kelebihan dari reseller adalah tidak mendapat upah dari produsen secara langsung, melainkan mereka mendapat upah melalui harga khusus yang diterapkan untuk reseller. Kemudian, baik produsen atau pihak reseller sama-sama mengalami keuntungan meski tidak ada ikatan resmi yang terjalin dari kedua belah pihak. Jenis-jenis reseller Jenis-jenis reseller Yang perlu diketahui, reseller memiliki banyak ragamnya. Berikut informasinya 1. Reseller dengan metode bagi hasil Pada reseller dengan metode bagi hasil, prosentase komisi bisa mencapai 50% dan semua produk bisa dijual. Biasanya dengan sistem ini, reseller menggunakan sistem berbayar terlebih dulu. 2. Reseller dengan model jaminan Reseller dengan model jaminan sangat jarang dilakukan karena banyak penjual yang keberatan dengan sistem ini. Sesuai namanya, reseller dengan modal jaminan menggunakan jaminan uang untuk mendapatkan barang agar produsen terhindar dari aksi penipuan yang marak terjadi dalam transaksi jual beli online. 3. Reseller dengan model web replika Website replika merupakan website yang diberikan pengelola kepada reseller sebagai media promosi online. Reseller akan menerima komisi jika pada website replika mereka terjadi transaksi. 4. Reseller dengan model web alone Web alone memiliki nilai tambah tersendiri dibanding reseller lainnya, karena di sini reseller memiliki kebebasan dalam menentukan harga produk. Tidak hanya itu, reseller juga dimanjakan dengan diskon harga serta melakukan penjualan sendiri dengan web alone yang dimiliki. 5. Reseller dengan model beli jual Reseller dengan model beli jual memiliki fasilitas mengedepankan pelayanan. Di sini, reseller cukup melakukan pembelian yang telah ditentukan oleh pengelola. Nantinya, reseller akan menjadi member dan bisa mendapatkan beragam fasilitas seperti bisa bermain harga dan diskon yang menarik. Perbedaan reseller dengan dropship Banyak yang salah menduga dan menyamakan reseller dengan dropshipper. Padahal keduanya berbeda. Berikut perbedaannya 1. Stok barang Seorang reseller harus melakukan pembelian barang dalam jumlah yang banyak dari produsen atau distributor dengan tujuan agar harga barang yang diperoleh kompetitif. Alhasil, selisih pembelian dan penjualan atau keuntungan yang didapat lebih besar. Sedangkan dropshipper tidak perlu memasok barang. 2. Tugas Tugas reseller adalah mengurus pengemasan barang dan melakukan pengiriman barang ke alamat pembeli. Adapun tugas dropshipper hanya memasarkan produk atau barang saja tidak sampai melakukna pengemasan dan pengiriman kepada pembeli. 3. Modal yang dikeluarkan Reseller harus mempunyai modal yang cukup besar dibandingkan dropshipper karena dia harus menyetok barang yang lumayan banyak maka dari itu biaya yang dikeluarkan besar. Sementara, dropshipper bisa dibilang tidak memerlukan biaya sama sekali karena tugasnya hanya memasarkan produk saja. Modal yang dikeluarkan hanya pulsa atau kuota internet. 4. Keuntungan Reseller dapat meraup keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan dropship. Pasalnya, reseller bisa mendapatkan harga yang lebih murah dari penyetok barang atau produsen. Ini tentu berbeda dengan dropshipper karena bertindak sebagai perantara saja. 5. Strategi pemasaran Pemasaran reseller bisa dilakukan dengan direct selling atau penjualan langsung kepada konsumen. Sedangkan dropshipper berbeda dalam strategi pemasarannya biasanya mereka lakukan melalui media sosial Instagram, Facebook, dan lainnya, e-commerce, grup whatsapp, whatsapp business. 6. Risiko Reseller memiliki risiko yang lebih besar karena melakukan penyimpanan stok barang. Jika barang tersebut tidak laku tentu hal tersebut bisa membuat reseller mengalami kerugian yang besar. Sebaliknya, kerugian yang akan ditanggung dropshipper tidak besar karena salah satu faktornya seorang dropshipper tidak menyetok barang terlebih dahulu. Kelebihan dan kekurangan dari reseller Kelebihan reseller Reseller dapat langsung melakukan, mengendalikan, mengatur dan mengelola semua stok barang yang telah dibelinya Bisnis yang dijalankan oleh reseller dapat dikembangkan lagi karena produk yang dijual tidak harus bergantung pada satu produsen saja. Seorang reseller dapat mengendalikan produk agar keuntungan dapat diciptakan secara maksimal Memiliki hubungan yang erat dengan konsumen, sehingga reseller akan mendapatkan sikap loyalitas dari setiap pelanggannya Kekurangan reseller Modal yang dikeluarkan seorang reseller tidak sedikit. Itu sebabnya, reseller harus benar-benar memperhatikan strategi pemasaran agar bisa balik modal atau memperoleh keuntungan. Reseller harus menyediakan tempat tersendiri untuk stok barangnya. Jika produk tidak laku, reseller harus menanggung kerugian yang besar. Reseller harus melakukan banyak hal seorang diri, mulai pemasaran, melayani pembeli, packing, hingga pengiriman barang. Baca juga Ide Usaha Reseller dan Cara Reseller Online Shop yang Bisa Digeluti Tanpa Modal Mengenal Dropshipper, Keuntungannya, dan Cara Jadi Dropshipper di Bukalapak 6 Panduan Memilih Recommended Seller Online Gadget Cara menjadi reseller Cara menjadi reseller Foto 1. Temukan produk yang tepat Jika ingin menjadi reseller, kamu harus mengetahui dulu produk yang akan dijual kepada konsumen. Kamu harus memastikan produk yang ditawarkan berkualitas baik dan banyak peminatnya. 2. Menghitung modal awal Modal perlu kamu persiapkan agar bisnis dapat berjalan semestinya. Maka langkah pertama adalah menghitung perkiraan modal yang kita butuhkan. Sebagai reseller setidaknya yang perlu dihitung antara lain modal awal untuk beli produk, biaya transportasi, biaya peralatan dan perlengkapan bisnis, biaya promosi dan internet, hingga biaya tak terduga. 3. Mengamati pasar dan kompetitor Untuk menghindari kerugian yang besar di kemudian hari, seorang reseller harus mencari tahu peluang atau prospek produk yang ditawarkan apakah diminati oleh masyarakat atau sebaliknya. Kamu juga harus melihat seberapa banyak kompetitor dalam menjalankan bisnis tersebut. Tingginya pesaing bisa menyebabkan perang harga yang tidak sehat. 4. Mencari supplier yang tepat Hati-hati dalam memilih supplier karena kamu akan melakukan kerjasama jangka panjang dengannya. Pilih supplier yang bertanggung jawab dan memiliki kualitas produk yang baik. 5. Melakukan evaluasi bisnis Seorang reseller harus rutin melakukan evaluasi penjualan secara berkala. Dengan demikian, bisnis yang kamu kembangkan bisa lebih maju lagi. 6. Memberikan layanan terbaik Untuk menjadi reseller yang sukses perlu memberikan layanan terbaik. Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain memberikan respon cepat atas pertanyaan konsumen, ramah dengan konsumen, dan sabar dalam melayani pertanyaan konsumen.
Apaitu domain ?mungkin banyak dari kita masih sangat bingung tentang dunia blogging atau dalam pembuatan blog atau hosting,domain,ns dll..Sama seperti saya dulu waktu masih belum paham sama sekali apa itu domain dan hosting.Dan akhirnya setelah sekian lama mencoba akhirnya sedikit demi sedikit mengerti apa itu domain Daftar Jadi Reseller Evermos Ketika seseorang enggan keluar dari zona nyaman dan cenderung takut memulai sebuah bisnis karena terkendala modal, menjadi reseller dapat menjadi alternatif. Selain tahapannya yang lebih mudah, bisnis reseller juga cukup menjanjikan. Lalu apa itu reseller? Serta kunci kunci kesuksesan reseller itu apa? Artikel ini akan mengupas secara tuntas mengenai arti reseller beserta tips suksesnya. Daftar isi 1Pengertian ResellerKelebihan dan Kekurangan Menjadi ResellerKelebihan dari Bisnis ResellerKekurangan dari Bisnis ResellerCara Kerja ResellerStrategi dan Cara Menjadi Reseller SuksesPerbedaan Reseller dan DropshipDaftar Jadi Reseller Online Shop Gratis dan Tanpa Modal Pengertian Reseller Semenjak berbelanja online menjadi trend di masyarakat, kita sering mendengar dan menggunakan istilah reseller. Tetapi kamu mungkin bertanya-tanya sebenarnya apa itu reseller? Reseller adalah model bisnis yang dilakukan dengan pola menjual kembali produk yang telah dibeli dari pihak supplier. Seorang reseller melakukan stok grosir barang yang akan dipasarkan kepada konsumen secara eceran dengan harga yang dapat ditentukan. Dengan kata lain, dalam model bisnis ini kamu tidak perlu melakukan proses produksi barang dari awal, melainkan cukup membeli produk pilihan dari supplier atau distributor. Cukup mudah bukan? Oleh karena itu, model bisnis ini sangat cocok untuk para pemula. Dalam berbisnis, konsistensi untuk terus melakukan improvisasi terhadap bisnis yang akan dijalani merupakan kunci utama dalam kesuksesan bisnis itu sendiri. Sehingga ketika kamu berminat untuk menjadi reseller, kamu tidak cukup hanya mengetahui apa itu reseller. Ada banyak hal yang harus kamu perhatikan sebagai cara menjadi reseller sukses. Kelebihan dan Kekurangan Menjadi Reseller Saat kamu memahami apa yang dimaksud dengan reseller dan tertarik untuk melakoni bisnisnya, ada baiknya kamu ketahui terlebih dahulu kelebihan dan kekurangan dari model bisnis ini. Seperti semua model bisnis lainnya, reseller adalah bisnis yang juga memiliki resiko. Dengan mengetahui kelebihan dan kekuragan dari model bisnis ini, kamu akan memiliki pegangan untuk antisipasi dari berbagai resiko yang mungkin datang dikemudian hari. Kelebihan dari Bisnis Reseller 1. Dapat Menghemat Waktu dan Tenaga Sama halnya dengan modal, kamu juga dapat mengemat waktu dan tenaga. Karena produk yang akan dijual tidak kamu produksi dari awal, kamu tidak harus sibuk melakukan aktivitas produksi, menentukan margin berdasarkan harga pokok penjualan, hingga mencari supplier bahan baku. Karena kamu tidak perlu mengurus hal-hal rumit dari nol, kamu dapat dengan fokus mengurus keperluan promosi produk dan operasional lainnya. Hal ini membuatmu memiliki banyak waktu untuk eksplorasi mengenai sektor promosi, seperti pembuatan katalog foto produk, video promosi, analisis kompetitor dan strategi pemasaran lainnya untuk membangun kepercayaan konsumen hingga meningkatkan penjualan dalam bisnismu. 2. Banyak Pilihan Produk yang dapat Dijual Ketika kamu mencari-cari supplier sekaligus eksplorasi produk, kamu akan menemukan berbagai pilihan produk yang dapat kamu jual, sehingga kamu dapat menentukan produk terbaik. Ini juga berarti, kamu tidak hanya bisa berfokus pada satu jenis produk saja. Sebagai reseller kamu dapat memilih beberapa jenis produk yang akan dijual dari beberapa supplier, sehingga kamu dapat cenderung lebih mudah untuk memberikan banyak pilihan variasi produk kepada calon konsumen. Sehingga kamu bisa memanfaatkan momen-momen atau tren tertentu dengan lebih mudah. Contohnya, jika pada awalnya kamu merupakan reseller produk fashion, Ketika terjadi momentum tertentu seperti pandemi seperti sekarang ini, kamu dapat dengan cepat beradaptasi dengan menambahkan produk baru di tokomu. Kamu dapat menjual produk-prosuk seperti masker, sarung tangan, hingga alat ibadah traveling tanpa harus memakan waktu yang lama dan ongkos produksi yang tinggi. Kekurangan dari Bisnis Reseller 1. Adanya Resiko Jika Produk Tidak Terjual Cara kerja reseller yang mengharuskan untuk melakukan stok barang terlebih dahulu menyebabkan adanya kemungkinan risiko dimana stok produk yang disediakan tidak terjual, sehingga kamu harus memiliki ancang-ancang dalam hal perputaran uang sehingga operasional bisnismu tetap bisa berjalan. 2. Adanya Kemungkinan Produk yang Diinginkan Habis dan Sudah Tidak Tersedia di Supplier Mengambil atau membeli stok produk dari supplier sangat melekat dengan apa arti reseller. Karena produk yang dijual bukanlah milik sendiri atau diproduksi dari nol, maka ada hal ini memungkinkan kamu mengalami kehabisan stok produk dari suppliermu. Sehingga pasokan yang ada tidak sesuai dengan permintaan dari konsumen. 3. Banyaknya Pesaing Berbagai kemudahan dari bisnis reseller menyebabkan minat masyarakan terhadap bisnis model ini sangat tinggi, sehingga sebagai reseller tentunya memiliki banyak pesaing. Kamu perlu berancang-ancang menyiapkan berbagai inovasi dai kreatifitas dalam hal mempromosikan produk-produk yang kamu jual. Cara Kerja Reseller Setelah mengetahui apa itu reseller beserta keuntungan dan kekurangannya, ada cara kerja reseller yang penting untuk kamu perhatikan agar bisnis reseller yang akan kamu mulai dapat berjalan sesuai dengan mekanisme yang seharusnya. 1. Menentukan Produk yang Akan Dijual Tidak semua jenis produk cocok untuk reseller. Karena untuk tetap menjamin kualitas, beberapa jenis produk membutuhkan proses pembuatan khusus. Oleh karena itu cara kerja reseller yang pertama adalah menentukan produk yang akan dijual. Biasanya, reseller akan menjual jenis produk yang cenderung awet dan digunakan secara rutin. Misalnya pakaian, makanan kering, serta aksesoris. 2. Mempersiapkan Modal Ketika kamu mengetahui apa itu reseller, tentu yang terbayang adalah berbisnis tanpa melakukan proses produksi. Namun, bukan berarti tanpa modal sama sekali, seorang reseller tentunya harus menyiapkan sejumlah modal untuk membeli produk dari distributor atau supplier sebelum pada akhirnya produk tersebut siap jual. 3. Bekerjasama dengan Supplier Terlihat dari apa yang dimaksud dengan reseller, bahwa reseller adalah model bisnis yang erat kaitannya dengan supplier. Oleh karena itu, bekerjasama dengan supplier yang tepat merupakan salahsatu kunci keberhasilannya. Dengan kata lain, cara jadi reseller sukses adalah dengan menjalin kerjasama dengan supplier yang terpercaya, dapat diandalkan dan memiliki pola kerjasama yang jelas. 4. Melakukan Pemasaran dan Penjualan Sesuai dengan pengertian apa itu reseller, setelah kamu membeli atau menyiapkan produk dari supplier, cara selanjutnya adalah melakukan pemasaran dan penjualan. Pemasaran produk bisa dilakukan melalui banyak cara, salah satunya dengan memanfaatkan media online. Menggunakan media sosial menjadi cara paling efektif karena bisa menarik banyak pembeli. Selain media sosial juga bisa menggunakan marketplace, website, dan lain-lain. Promo Evermos 20 November 2020 - 30 Juni 2023 Strategi dan Cara Menjadi Reseller Sukses Setelah mengetahui apa itu reseller dan cara kerjanya, kamu perlu merancang strategi atau cara menjadi reseller sukses agar bisnis reseller yang kamu jalani akan bertahan lama. 1. Melakukan Analisis Pasar yang Tepat Ada beberapa cara menjadi reseller sukses yang tidak berbeda jauh dengan cara sukses dari model binsinis lainnya. Pebisnis diharuskan memiliki kepekaan terhadap pasar, baik dari segi produk, media pemasaran, hingga gaya pemasaran. Banyaknya kebutuhan dan keinginan pasar yang bervariasi menunjukan bahwa kamu tidak mungkin untuk dapat mengakomodir seluruh kebutuhan tersebut. Hal tersebut menunjukan bahwa melakukan analisis pasar berperan penting dalam kesuksesan dari bisnis ini. Mengingat dengan menjadi reseller artinya kamu akan melakukan stok suatu produk. Sehingga jangan sampai kamu melakukan hal tersebut tanpa tahu apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh pasar. Dalam menganalisis pasar, kamu dapat melakukan berbagai cara yang relatif mudah dan bervariasi. Mulai dari melakukan penelitian sederhana dengan meninjau atau memperharikan trend di media sosial, atau bakan dengan mendefinisikan pasar sasaranmu berdasarkan segmentasinya. Daftar Jadi Reseller Evermos 2. Memahami Produk yang Kamu Jual Apa yang dimaksud dengan reseller tidak hanya sebatas menjual kembali produk yang telah didapatkan dari supplier. Kamu tidak cukup hanya menentukan produk yang akan dijual, melainkan kamu juga harus memahami produk-produk tersebut dari berbagai aspek. Mulai dari keunggulan dan fitur-fiturnya, perbedaan atau keunikan produk tersebut dibandingkan produk lain, cara penggunaanya, hingga cara perawatan dari produk itu sendiri. Hal ini akan sangat membantumu dalam menyiapkan materi promosi, dimana kamu akan dapat menampilkan secara tepat mengenai keunggulan dan keunikan dari produk yang kamu jual. Oleh karena itu, ketika memilih produk, kamu disarankan untuk menganalisisnya terlebih dahulu, sehingga kamu mampu memahami produkmu dan memasarkannya dengan cara yang tepat. Dimana hal tersebutlah yang menjadi salah satu strategi atau cara menjadi reseller sukses. 3. Kemas Toko Kamu Menjadi Lebih Menarik dan Berkarakter Meskipun produk yang kamu tawarkan bukanlah produk yang kamu produksi sendiri, tidak ada salahnya untuk menghadirkan kemasan yang menarik sehingga dapat membentuk identitas bisnismu menjadi lebih kuat. Agar bisnis yang kamu jalankan lebih banyak dikenal oleh pasar, kamu harus menagtur strategi untuk menonjolkan keunikan dari tokomu yang tidak dimiliki oleh kompetitor. Misalnya kamu dapat mengadirkan logo yang menjadi ciri khas. Selain adanya logo, kamu juga dapat membuat konsep konten yang konsisten dan berkarakter untuk media sosial dari tokomu. Selain sebagai pembeda, konten ini juga dapat menjadi sarana interaksi dengan para followers atau pengikut di media sosial toko onlinemu. Hal ini cukup penting karena dengan interaksi yang terjalin, tentunya dapan meningkatkan kepercayaan konsumen bahkan hingga mencapai repeat order. Konten ini tidak harus selalu berupa konten yang berkaitan dengan penjualan produkmu, kamu juga bisa menambahkan konten selingan seperti games, meme, quotes of the day, atau bahkan konten-konten yang memuat pengetahuan. Tujuannya agar pengikut media sosialmu tidak merasa bosan. Dalam konten selingan ini, kamu juga memungkinkan untuk melakukan soft selling. Misalnya kamu memilih produk kecantikan. Kamu dapat membuat konten berupa games tebak tebakan fungsi skincare dan makeup atau konten yang memuat fakta menarik mengenai masalah kulit. Dari situ kamu dapat menggiring para pengikut media sosial toko onlinemu untuk lebih mengenali produk yang kamu jual hingga pada akhirnya membuat mereka tertarik untuk membeli produk tersebut. Konten yang unik dan menarik akan kurang rasanya jika tidak diimbangi dengan tampilan media sosial yang estetik. Oleh karena itu kamu disarankan membuat katalog produk online semenarik mungkin. Selain dari segi estetika, hal ini juga bertujuan untuk memudahkan pelanggan dalam memilih produk di tokomu. Perlu diingat, semakin menarik tampilan katalog foto produkmu, semakin betah juga calon konsumen untuk melihat-lihat isinya. 4. Berikan Pelayanan Terbaik Pada Konsumen Sambil semuanya berjalan, hal lain yang tidak boleh terlewatkan adalah memberi pelayanan terbaik pada konsumen. Selain akan meningkatkan citra bisnismu, dengan memberi pelayanan terbaik pada konsumen juga memungkinkan untuk meningkatkan repeat order dari para konsumenmu. Terlebih lagi, model bisnis ini memungkinkan kamu untuk menjual produk yang sama persis dengan kompetitor, maka kamu wajib menghadirkan nilai lebih didalam bisnis yang sedang dijakani. Selain mengenai keunikan toko yang telah dijelaskan sebelumnya, kamu juga dapat mengedepankan pelayanan yang baik demi kenyamanan konsumen. Buatlah standar operasional prosedur dalam melayani konsumen seperti aturan jangka waktu maksimal membalas pesan konsumen, jangka waktu pengiriman barang, hingga aturan-aturan yang menyangkut penukaran dan pengembalian barang. Disini juga kamu dituntut untuk responsif dan solutif ketika melayani konsumen. Tanggapan yang cepat dalam membantu konsumen dapat menjadi nilai tambahan bagi bisnis yang kamu jalani. Kamu juga dapat memberikan pilihan variasi cara untuk order agar bisnismu dapat menjangkau banyak karakteristik dari calon konsumen. Kamu dapat membuka tokomu di beberapa media sekaligus, seperti marketplace, WA Bisnis, Facebook, maupun Instagram. Variasi cara order ini juga harus diimbangi dengan kemudahan metode pembayaran seperti via transfer bank, e-money, hingga COD, tergantung kemampuanmu. 5. Membangun Relasi yang Kuat Arti dari reseller memang menjual kembali produk dari supplier. Namun bukan berarti kamu tidak memerlukan relasi yang kuat ataupun cukup sampai mendapatkan supplier yang cocok saja. Seperti halnya model bisnis lain, membangun relasi yang kuat merupakan salah satu strategi kesuksesan dari bisnis itu sendiri. Dalam bisnis ini, kamu dapat menjalin relasi dengan berbagai pihak, seperti para supplier hingga reseller lain yang dapat kamu jumpai melalui komunitas-komunitas. Dalam hal ini, kamu jangan memandang reseller lain hanya sebatas sebagai kompetitor, karena melalui relasi ini kamu bisa berkesempatan untuk berdiskusi berbagi ilmu dengan mereka. Tentunya ini dapat menjadi kesempatan untuk menjalin kerja sama yang bahkan dapat meningkatkan pendapatanmu. Perbedaan Reseller dan Dropship Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya mengenai apa itu reseller, yaitu model bisnis dengan proses menjual kembali suatu produk yang telah didapatkan dari distributor atau supplier. Istilah lain yang seringkali dikaitkan dengan reseller adalah dropship. Meskipun sering dikaitkan, definisi dropship tentu berbeda dengan apa arti reseller, begitupun dengan model bisnisnya. Perbedaan dropship dan reseller cukup mencolok dalam hal stok barang. Ketika cara kerja reseller memungkinkan untuk melakukan stok produk yang akan dijual, dropship merupakan merupakan teknik untuk menjual produk dimana seorang dropshipper atau pelaku bisnis dropship tidak menyimpan stok produk sama sekali. Perbedaan reseller dan dropship juga terletak pada tahap pengemasan dan pengiriman barang. Reseller biasanya akan membeli barang pada supplier kemudian melakukan packing dan pengiriman saat ada pembeli. Akan tetapi, dropship tidak melakukan hal tersebut karena proses packing dan pengiriman dilakukan langsung oleh supplier. Singkatnya, dropship cukup mempromosikan produknya saja karena pengemasan dan pengiriman produk akan dikelola langsung oleh tim supplier. Daftar Jadi Reseller Online Shop Gratis dan Tanpa Modal Setelah mengetahui seluk beluk apa itu reseller beserta strategi cara suksesnya, ini saatnya kamu mencoba bisnis tersebut. Namun, jika kamu kesulitan untuk menentukan produk, mencari supplier, atau menganalisis target pasar, bergabung dengan Evermos adalah pilihan yang tepat. Evermos sendiri aplikasi dropship halal tanpa modal yang menyediakan ribuan pilihan produk siap jual dengan keuntungan berupa komisi yang menjanjikan. Dengan gabung bersama Evermos, kamu tidak perlu repot mencari produk dan supplier, karena semuanya tersedia didalam satu aplikasi. Daftar Jadi Reseller Evermos ApaItu Reseller dan Dropship? - Bisnis online shop atau toko online, sekarang ini sedang menjuarai dalam dunia urusan ekonomi online. Mengapa menjuarai dalam urusan ekonomi yang dilakukan secara online? Hal ini alasannya ialah kelanjutan dari acara urusan ekonomi yang dilakukan secara offline. Namun selain itu, perkembangan teknologi semakin Ingin merintis bisnis tapi modal pas-pasan? Jangan khawatir Sob, menjadi reseller adalah salah satu solusinya! Dengan mencari dan mendapatkan produk dari supplier, kamu dapat menjual kembali barang tersebut untuk memperoleh keuntungan. Itulah sebabnya, bekal dana yang harus disiapkan pun tak terlalu besar karena kamu tidak perlu memulainya dari tetapi, banyak orang yang masih keliru dalam memahami cara kerja reseller. Beberapa menganggap bahwa reseller itu sama dengan dropship. Padahal, keduanya jelas berbeda. Untuk itu, agar tidak salah lagi, yuk pahami apa itu reseller dan tipsnya agar sukses dalam ulasan di bawah ini!Apa itu reseller? Mungkin pertanyaan tersebut sudah familiar di telinga kamu, namun masih banyak yang salah mengartikan pengertiannya. Dalam bahasa Inggris, arti reseller adalah menjual kembali. Pengertian reseller adalah istilah yang menyatakan cara penjualan dimana kamu tidak perlu memproduksi atau membuat produk sendiri, melainkan kamu hanya perlu membeli produk dari supplier dan menjualnya hanya perseorangan, reseller dapat juga merujuk ke sebuah perusahaan yang melakukan aktivitas pembelian dengan tujuan untuk dijual kembali, dropship dan resellerBeberapa perbedaan dropship dan reseller adalah sebagai Stok barangSeperti yang sudah disinggung di atas, dropship dengan reseller adalah dua hal berbeda. Seorang dropshipper tidak perlu memasok barang, sedangkan reseller harus memasok barang dari produsen atau perlu melakukan pembelian barang dalam jumlah cukup banyak agar mendapatkan keuntungan lebih besar. Sedangkan dropship hanyalah mencari konsumen atau calon pembeli yang menginginkan sebuah barang, lalu mereka akan menjadi perantara dan meneruskan orderan agar sampai kepada ModalPerbedaan dropship dan reseller adalah dari segi modalnya. Modal yang dibutuhkan untuk menjadi reseller tentunya lebih besar dibandingkan dropshipper. Hal tersebut dikarenakan reseller perlu menyediakan stok barang lumayan ProfitBisa dibilang menjadi reseller dapat meraup keuntungan lebih besar jika dibanding dropship. Ini dikarenakan reseller memperoleh harga lebih murah dari produsen dengan membeli barang yang banyak. Sehingga apabila dijual per satuan, selisih harganya akan lebih Strategi pemasaranPerbedaan dropship dan reseller berikutnya ialah dari segi strategi pemasarannya. Pemasaran reseller adalah dengan cara direct selling atau penjualan langsung ke konsumen, sedangkan dropshipper biasanya dilakukan melalui promosi di sosial media untuk mendapatkan RisikoJika dilihat, reseller memang memiliki risiko lebih tinggi karena melakukan penyimpanan stok barang. Yang dimana bila barang tersebut tidak laku, tentu akan membuat reseller mengalami juga 5 Cara Bisnis Dropship yang Cepat Sukses Meski Tanpa Modal!Model bisnis resellerMenjadi seorang reseller, nyatanya kamu perlu mengetahui model bisnisnya terlebih dahulu. Berikut Model bagi hasilModel bagi hasil biasanya dilakukan oleh reseller maupun dropship. Kamu bisa membagi hasil yang didapat hingga 50% atau berapapun sesuai kesepakatan Model jaminanModel bisnis jaminan memberlakukan sistem supplier menarik sejumlah uang dari reseller. Uang inilah yang nantinya dijadikan sebagai jaminan. Hal tersebut berfungsi untuk meminimalisir kerugian supplier akibat reseller yang tidak bertanggung Model web onlinePada model bisnis ini, reseller adalah pihak yang mengelola web online sendiri untuk mengatur jualannya. Hal tersebut dilakukan agar reseller bisa berkreasi untuk menawarkan kamu sebagai reseller model ini butuh layanan web online, kamu bisa berlangganan hosting di Jagoan Hosting mulai Rp per bulannya, dengan banyak keuntungan dari dukungan fitur yang diberikan. Segera cek penawarannya di sini!4. Model web replikaModel web replika adalah supplier akan menyediakan reseller semacam replika web untuk promosi. Apabila terjadi penjualan di web tersebut, reseller pun mendapat Model beli jualTerakhir, model bisnis reseller adalah model jual beli, dimana reseller diwajibkan membeli barang dengan harga tertentu dan kemudian supplier akan memberikan berbagai fasilitas termasuk dan kekurangan resellerSegala hal tentu memiliki kekurangan dan kelebihan, tak terkecuali menjadi seorang reseller. Berikut kelebihan dan kekurangan reseller yang perlu kamu mengelola produk dari supplier terlebih dahulu, sehingga kamu akan lebih cepat memberikan respon kepada konsumen terkait ketersediaan mudah mengembangkan bisnis karena tidak bergantung pada satu produsen menentukan keuntungan sendiri dari penjualan lebih banyak modal jika dibanding memiliki tempat untuk stok siap dalam beberapa hal seperti pemasaran, pelayanan konsumen, pengemasan, dan juga 7 Peluang Usaha di Masa Pandemi yang Dijamin Cuan dan PopulerCara kerja resellerSetelah kamu paham mengenai apa itu reseller dan beberapa model bisnisnya, kamu bisa menerapkannya sendiri lho, Sob!Cara kerja reseller adalah pertama-tama tentukan model bisnis yang cocok untuk mengambil barang dari supplier. Setelah barang didapat, kamu bisa memperkenalkan produk dengan memfotonya dan menambahkan beberapa keterangan di kanal tempat berjualan, lalu unggah foto tawaran harga yang lebih tinggi di awal guna mendapatkan keuntungan. Kamu bisa mempromosikan barang-barang tersebut di beberapa media sosial, mengingat kini media sosial sudah menjadi kebutuhan bagi sebagian kerja reseller yang terakhir adalah ketika ada seseorang memesan barang, kamu tinggal melakukan packing dan mengirimkannya. Mudah, bukan?Cara menjadi resellerKamu bisa membangun bisnis reseller dengan mencoba beberapa cara menjadi reseller Menentukan produkPertama, cara menjadi reseller adalah dengan menentukan produk. Saat membuka bisnis reseller, kamu tentu harus menentukan produk apa yang nantinya akan dijual. Cobalah melakukan analisis, keresahan, dan kebutuhan Memilih supplier yang tepatKarena fokus utama seorang reseller adalah menjual kembali produk, maka kamu harus memilih supplier yang produknya terjamin, baik dari segi kualitas, harga, dan ketersediaan barangnya. Kamu juga bisa bekerja sama dengan beberapa supplier yang Melakukan pemasaranCara menjadi reseller berikutnya ialah kamu dapat melakukan pemasaran menggunakan iklan di media sosial seperti Facebook atau Instagram ads. Selain itu, tawarkan produk dari teman ke teman agar lebih banyak pelanggan, Membangun hubungan yang baik dengan konsumenTerakhir, cara menjadi reseller adalah dengan membangun hubungan baik dengan konsumen. Dengan begitu, maka mereka akan kembali melakukan transaksi di toko kamu. Caranya, cobalah memberikan pelayanan yang baik, menjelaskan produk secara detail, dan membalas pesan konsumen dengan sopan juga juga 25 Ide Bisnis Online Minim Modal Paling Menjanjikan di 2022Tips menjadi reseller suksesSetelah tahu serba serbi reseller, selanjutnya ada beberapa tips untuk kamu, nih! Hal berikut bisa menambah kesuksesanmu saat menjadi reseller, lho!1. Manfaatkan media sosialKini, banyak reseller melakukan promosi produknya melalui sosial media, entah live Instagram hingga Facebook dan Instagram ads. Kamu juga perlu membuat media sosial khusus bisnis agar tidak tercampur dengan urusan pribadi dan terlihat lebih RelasiTips kedua menjadi reseller adalah relasi. Relasi adalah hal yang sangat penting. Kamu dapat membangun dan menjaga relasi yang baik dengan banyak pihak, entah itu produsen, konsumen, bahkan mitra Kenali kompetitorTips selanjutnya yang tak kalah penting ialah kenali kompetitormu. Pahami strategi pemasaran apa yang mereka gunakan guna mendatangkan pelanggan, apakah sukses atau tidak, lalu cobalah analisis apakah strategi tersebut dapat diimplementasikan juga pada Maksimalkan pelayananTerakhir, tips sukses menjadi reseller adalah memaksimalkan pelayanan. Berikan pelayanan terbaik dan memuaskan kepada pelanggan, ya!Demikian pembahasan seputar apa itu reseller hingga model bisnis, cara kerja, perbedaannya dengan dropship dan tips sukses untuk kamu yang tertarik menjalankannya. Kini, memulai suatu bisnis rasanya semakin mudah bukan?Dengan adanya sistem reseller serta dropship, kamu dapat merintis usahamu sendiri sedini mungkin. Sisanya, tinggal tentukan sendiri konsep manakah yang paling sesuai dengan tujuanmu, apakah itu reseller ataukah juga bisa menjadi bagian reseller hosting di Jagoan Hosting loh, lebih lengkapnya kamu bisa cek di sini Sob! Lebih Hemat dengan Reseller Hosting untuk yang ingin bisnis Hosting Indonesia, atau bisnis pembuatan artikel ini bermanfaat dan selamat memulai bisnis!
Bagaimanapun pembeli dapat merasa lebih aman dengan sistem ini. Bahkan harganya juga bisa dilihat bahwa harga reseller bisa lebih murah dari penjual lain. Baca Juga : Hukum Bisnis Adalah. Dropship : Sementara itu, Dropship hanya dapat menjual, beriklan online. DropShip tidak memiliki tindakan dan tindakan di tangan.
- Reseller atau pengecer memainkan peran penting baik dalam ritel maupun ekonomi yang lebih luas, di mana mereka berfungsi sebagai penghubung antara produsen dan konsumen. Reseller bukan hanya menjual produk demi keuntungan, tapi mereka juga membantu mendistribusikan barang dagangan, menyediakan penyimpanan, bahkan mengidentifikasi preferensi pelanggan. Baca juga Perbedaan Reseller dan Dropship, Catat!Apa itu reseller? Reseller adalah individu atau bisnis yang membeli produk, menaikkan harga, dan menjualnya lagi untuk mendapatkan keuntungan. Ini adalah perantara antara produsen dan pelanggan. Tapi, reseller sebenarnya merupakan perantara antara produsen dan pelanggan. Reseller menjalankan beberapa fungsi dalam pasar, di antaranya - Melakukan promosi produk- Menangani penyimpanan persediaan dan distribusi produk ke konsumen akhir - Mengedukasi pelanggan tentang cara menggunakan produk atau layanan - Memberi layanan pelanggan dan menangani masalah yang dimiliki pelanggan terkait pembelian produk - Pengemasan barang sebelum dikirim ke pembeli - Melakukan penelitian tentang tren pasar dan perilaku pelanggan, serta mengumpulkan data berguna lainnya untuk produsen 0OjSTHr.
  • sr74xsoklq.pages.dev/104
  • sr74xsoklq.pages.dev/289
  • sr74xsoklq.pages.dev/63
  • sr74xsoklq.pages.dev/304
  • sr74xsoklq.pages.dev/213
  • sr74xsoklq.pages.dev/380
  • sr74xsoklq.pages.dev/36
  • sr74xsoklq.pages.dev/373
  • sr74xsoklq.pages.dev/14
  • apa itu member dan reseller